Selasa, 27 Agustus 2024

Profesi dan Kewirausahaan

 Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:

  1. Memahami profesi dan kewirausahaan (job proile dan technopreneurship) di bidang manufaktur dan rekayasa elektronika,
  2. Memahami dan mengidentiikasi peluang usaha di bidang manufaktur dan rekayasa elektronika, 
  3. Memahami kondisi dunia kerja bidang manufaktur dan rekayasa elektronika dalam rangka membangun visi dan passion, dan
  4. Merancang proyek sederhana sebagai simulasi dalam proyek kewirausahaan di bidang manufaktur dan rekayasa elektronika.
Kalian sering mendengar orang menganggap hebat jenis pekerjaan tertentu seperti dokter, pengacara, direktur, atau manajer: “Wah, dia dokter, lo,” “Pengacara itu hebat, banyak uangnya,” dan berbagai komentar lainnya. Namun pernahkah kalian menyadari bahwa setiap profesi itu penting? Contohnya pelayan, perawat, pramuwisata, tukang las, makeup artistpemrogram TI, tukang servis alat-alat elektronik, airport traic control, dan lain-lain. Coba kalian bayangkan apa jadinya jika semua profesi itu tidak ada di dunia ini. Pasti kita akan merasa kekurangan, terlebih ketika kita membutuhkan jasa dari profesiprofesi terkait. Nah apa sebenarnya yang kalian pahami tentang profesi?

Walaupun kalian sudah memiliki keinginan untuk terjun di dunia kewirausahaan, sebaiknya kalian introspeksi dulu: apakah kalian memiliki karakter dan hal-hal yang diperlukan untuk menjadi seorang wirausaha sejati?

Profesi dan Kewirausahaan (job proile dan technopreneurship)
Saat ini bidang bisnis berkembang sangat pesat. Hal ini didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya internet, sehingga menawarkan banyak peluang bisnis untuk dapat berkembang. Namun, untuk mendapatkan peluang bisnis yang ada di sekitar kita, kalian hendaknya mempertimbangkan beberapa hal seperti diuraikan berikut ini:
  1. Lihatlah keterampilan yang kalian miliki dan cocokkan dengan karakter bisnis yang akan dilakukan. Dengan demikan, akan mempermudah kalian untuk mengembangkan bisnis sesuai dengan yang kalian rencanakan. Selain itu, kreativitas dan inovasi diperlukan untuk pertumbuhan sebuah usaha.
  2. Pekerjaan yang kalian lakukan adalah pekerjaan yang kalian cintai. Cinta untuk perusahaan tempat kalian berada adalah hal mutlak. Karena bagaimanapun juga, jika kalian mencintai apa yang kalian lakukan, kalian akan lebih aktif, lebih rajin, dan tidak akan mudah menyerah. Memulai bisnis dari hobi dapat memiliki potensi kesuksesan bisnis yang lebih besar, tetapi membutuhkan dukungan analitis dalam aspek lain.
  3. Pengukuran self-eicacy dalam manajemen bisnis. Hal ini diperlukan agar bisnis yang kalian jalankan menjadi lebih matang, karena kalian akan melakukan analisis dan penelitian yang pada akhirnya akan dinilai dari kompetensi kalian. 
  4. Kemampuan melihat dan memanfaatkan peluang bisnis yang ada di sekitar kalian, seperti menciptakan inovasi baru dari bisnis-bisnis yang ada atau menemukan ide bisnis baru yang sebelumnya tidak ada. Contohnya adalah merespons kebutuhan lingkungan sekitar, menggunakan  koneksi dan relasi dengan produk promosi dan pengembangan, mengevaluasi produk dan layanan yang dibuat, dan memantau tren saat ini.
Dengan demikan, akan mempermudah kalian untuk mengembangkan bisnis sesuai dengan yang kalian rencanakan. Selain itu, kreativitas dan inovasi diperlukan untuk pertumbuhan sebuah usaha. 
Mengidentiikasi peluang bisnis juga dapat dilakukan dengan cara memasukkan, berpikir positif tentang ide-ide baru yang muncul di dunia bisnis, menerima proposal dari para pemangku kepentingan dari berbagai perusahaan, banyak membaca untuk mencari referensi perkembangan bisnis saat ini dan menerapkan konsep ATM (amati, tiru, dan modiikasi) menggunakan kreativitas mereka.

Selain itu, beberapa faktor harus diperhatikan untuk membantu mengidentiikasi peluang bisnis, antara lain:
a. Segmentasi pasar,
b. Sumber daya manusia,
c. Positioning produk,
d. Keuangan,
e. Tanggung jawab sosial, dan
f. Pengembangan bisnis.
Revolusi Industri 4.0 yang sedang berlangsung menghadirkan tantangan unik bagi pertumbuhan penduduk Indonesia yang pesat. Pertumbuhan penduduk memaksa pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja.  
Ketidakseimbangan antara jumlah penduduk usia kerja dengan jumlah lapangan kerja
menimbulkan masalah pengangguran yang selama ini menjadi tugas pemerintah. Investasi dalam sumber daya manusia dilakukan dengan mengantisipasi diri sendiri melalui peningkatan keterampilan
dan integrasi ke dalam angkatan kerja. Pesatnya perkembangan teknologi menjadi masalah kompetensi yang perlu diperhatikan untuk lebih meningkatkan keterampilan seseorang. Sumber daya manusia di era teknologi maju di Indonesia yang merupakan negara berkembang dan terdiri dari pulau-pulau, menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mengembangkan ekonominya ke semua bidang kehidupan yang membutuhkan akses antarpulau.

Tidak ada komentar: