aat
digunakan sebagai penyearah gelombang penuh, dioda secara bergantian
menyearahkan tegangan AC pada saat siklus positif dan negatif. Penyearah
gelombang penuh ada 2 macam dan penggunaannya disesuaikan dengan
transformator yang dipakai. Untuk transformator biasa digunakan jembatan
dioda (dioda bridge) sementara untuk transformator CT digunakan 2 dioda
saja sebagai penyearahnya.
a. Penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda (dioda bridge)
Pada
dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk
setiap siklus tegangan AC sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai
isolator pada saat siklus yang sama. Untuk memahami cara kerja dioda
bridge, perhatikanlah kedua gambar berikut.
Saat
siklus positif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda B menuju beban
dan kembali melalui dioda C. Pada saat yang bersamaan pula, dioda A dan D
mengalami reverse bias sehingga tidak ada arus yg mengalir atau kedua
dioda tersebut bersifat sebagai isolator.
Sedangkan
pada saat siklus negatif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda D
menuju beban dan kembali melalui dioda A. Karena dioda B dan C mengalami
reverse bias maka arus tidak dapat mengalir pada kedua dioda ini.
Kedua
hal ini terjadi berulang secara terus menerus hingga didapatkan
tegangan beban yang berbentuk gelombang penuh yang sudah disearahkan
(tegangan DC). Grafik sinyal dari penyearah gelombang penuh dengan
jembatan dioda (dioda bridge) ditunjukkan seperti pada gambar berikut
Jembatan
dioda (dioda bridge) tersedia dalam bentuk 1 komponen saja atau pun
bisa dibuat dengan menggunakan 4 dioda yang sama karakteristiknya. Yang
harus diperhatikan adalah besar arus yang dilewatkan oleh dioda harus
lebih besar dari besar arus yang dilewatkan pada rangkaian.
b. Penyearah gelombang penuh menggunakan 2 dioda
Seperti
telah disebutkan diatas, penyearah gelombang penuh menggunakan 2 dioda
ini hanya bisa digunakan pada transformator CT, dimana tegangan sekunder
yang dihasilkan oleh trafo CT ini adalah :
dimana V1=teg primer dan V2=teg sekunder
Cara kerja penyearah gelombang penuh jenis ini dapat dijelaskan seperti berikut :
Pada
artikel mengenai trafo diketahui bahwa pada bagian sekunder trafo CT
terdapat 2 sinyal output yang terjadi secara bersamaan, mempunyai
amplitudo yang sama namun berlawanan fasa. Saat tegangan input (teg
primer) berada pada siklus positif, pada titik AO akan terjadi siklus
positif sementara pada titik OB akan terjadi siklus negatif. Akibatnya
D1 akan mengalami panjaran maju (forward bias) sedangkan D2 mengalami
panjaran balik (reverse bias) sehingga arus akan mengalir melalui D1
menuju ke beban dan kembali ke titik center tap.
Saat
tegangan input (teg primer) berada pada siklus negatif, pada titik AO
akan terjadi siklus negatif sementara pada titik OB akan terjadi siklus
positif. Akibatnya D2 akan mengalami panjaran maju (forward bias)
sedangkan D1 mengalami panjaran balik (reverse bias) sehingga arus akan
mengalir melalui D2 menuju ke beban dan kembali ke titik center tap.
Dari
penjelasan cara kerja penyearah gelombang penuh jenis ini terlihat
bahwa tegangan yang terjadi pada beban mempunyai polaritas yang sama
tanpa memperdulikan dioda mana yang menghantar karena arus mengalir
melalui arah yang sama sehingga akan terbentuk gelombang penuh yang
disearahkan seperti ditunjukkan pada grafik sinyal berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar