Penerapan dioda semikonduktor dalam bidang elektronika sangatlah luas.
Hal ini karena sifat dioda yang sangat mendasar yaitu hanya dapat
melewatkan arus dalam satu arah saja. Rangkaian penyearah merupakan
penerapan dioda yang sangat penting untuk dibahas lebih dahulu. Sesuai
dengan bentuk gelombang outputnya, maka penyearah terdapat dua macam
yaitu setengah gelombang dan gelombang penuh.
Penyearah setengah gelombang
Penerapan dioda yang paling banyak dijumpai adalah sebagai penyearah.
Penyearah berarti mengubah arus bolak-balik (ac) menjadi arus searah
(dc). Sebagian besar peralatan elektronik membutuhkan sumber daya yang
berupa arus searah. Untuk kebutuhan daya dan tegangan yang kecil
biasanya cukup digunakan baterai atau accu, namun untuk lebih dari itu
diperlukan power supply yang berupa penyearah.
Penyearah yang paling sederhana adalah penyearah setengah gelombang,
yaitu yang terdiri dari sebuah dioda. Melihat dari namanya, maka hanya
setengah gelombang saja yang akan disearahkan. Gambar 2.1 menunjukkan
rangkaian penyearah setengah gelombang.
Rangkaian penyearah setengah gelombang mendapat masukan dari skunder
trafo yang berupa sinyal ac berbentuk sinus, vi = Vm Sin ωt (gambar 1
(b)). Dari persamaan tersebut, Vm merupakan tegangan puncak atau
tegangan maksimum. Harga Vm ini hanya bisa diukur dengan CRO yakni
dengan melihat langsung pada gelombangnya. Sedangkan pada umumnya harga
yang tercantum pada skunder trafo adalah tegangan efektif. Hubungan
antara tegangan puncap Vm dengan tegangan efektif (Veff) atau tegangan rms (Vrms) adalah:
Tegangan (arus) efektif atau rms (root-mean-square) adalah tegangan
(arus) yang terukur oleh voltmeter (amper-meter). Karena harga Vm pada
umumnya jauh lebih besar dari pada Vγ (tegangan cut-in dioda), maka pada
pembahasan penyearah ini Vγ diabaikan.
Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat sinyal
input berupa siklus positip maka dioda mendapat bias maju sehingga arus
(i) mengalir ke beban (RL), dan sebaliknya bila sinyal input berupa
siklus negatip maka dioda mendapat bias mundur sehingga tidak mengalir
arus. Bentuk gelombang tegangan input (vi) ditunjukkan pada (b) dan arus
beban (i) pada (c) dari gambar 1.
gambar 1 Penyearah setengah gelombang (a) rangkaian (b) tegangan sekunder trafo (c) arus beban |
Resistansi dioda pada saat ON (mendapat bias maju) adalah R yang
umumnya nilainya lebih kecil dari RLf. Pada saat dioda OFF (mendapat
bias mundur) resistansinya besar sekali atau dalam pembahasan ini
dianggap tidak terhigga, sehingga arus dioda tidak mengalir atau i = 0.
Arus yang mengalir ke beban (i) terlihat pada gambar (c) bentuknya sudah
searah (satu arah) yaitu positip semua. Apabila arah dioda dibalik,
maka arus yang mengalir adalah negatip. Frekuensi sinyal keluaran dari
penyearah setengah gelombang ini adalah sama dengan frekuensi input
(dari jala-jala listrik) yaitu 50 Hz. Karena jarak dari puncak satu ke
puncak berikutnya adalah sama.
Arus dioda yang mengalir melalui beban RL (i) dinyatakan dengan:
Bila diperhatikan meskipun sinyal keluaran masih berbentuk gelombang,
namun arah gelombangnya adalah sama, yaitu positip (gambar c). Berarti
harga rata-ratanya tidak lagi nol seperti halnya arus bolak-balik, namun
ada suatu harga tertentu. Arus rata-rata ini (Idc) secara matematis
bisa dinyatakan:
Untuk penyearah setengah gelombang diperoleh:
Tegangan keluaran dc yang berupa turun tegangan dc pada beban adalah:
Apabila harga Rf jauh lebih kecil dari RL, yang berarti Rf bisa diabaikan, maka: Vm = Im.RL
Apabila penyearah bekerja pada tegangan Vm yang kecil, untuk memperoleh
hasil yang lebih teliti, maka tegangan cut-in dioda (Vγ) perlu
dipertimbangkan, yaitu:
Dalam perencanaan rangkaian penyearah yang juga penting untuk diketahui
adalah berapa tegangan maksimum yang boleh diberikan pada dioda.
Tegangan maksimum yang harus ditahan oleh dioda ini sering disebut
dengan istilah PIV (peak-inverse voltage) atau tegangan puncak balik.
Hal ini karena pada saat dioda mendapat bias mundur (balik) maka tidak
arus yang mengalir dan semua tegangan dari skunder trafo berada pada
dioda. Bentuk gelombang dari sinyal pada dioda dapat dilihat pada
gambar 2 PIV untuk penyearah setengah gelombang ini adalah:
gambar 2 Bentuk gelombang sinyal pada dioda |
Bentuk gelombang sinyal pada dioda seperti gambar 2 dengan anggapan
bahwa Rf dioda diabaikan, karena nilainya kecil sekali dibanding RL.
Sehingga pada saat siklus positip dimana dioda sedang ON (mendapat bias
maju), terlihat turun tegangannya adalah nol. Sedangkan saat siklus
negatip, dioda sedang OFF (mendapat bias mundur) sehingga tegangan
puncak dari skunder trafo (Vm) semuanya berada pada dioda.
Penyearah gelombang penuh
Rangkaian penyearah gelombang penuh ada dua macam, yaitu dengan
menggunakan trafo CT (center-tap = tap tengah) dan dengan sistem
jembatan. Gambar 3 menunjukkan rangkaian penyearah gelombang penuh
dengan menggunakan trafo CT.
gambar 3 (a) rangkaian penyearah gelombang penuh dengan trafi CT (b) sinyal input (c) arus dioda dan arus berbeban |
Terminal skunder dari Trafo CT mengeluarkan dua buah tegangan keluaran
yang sama tetapi fasanya berlawanan dengan titik CT sebagai titik
tengahnya. Kedua keluaran ini masing-masing dihubungkan ke D1 dan D2,
sehingga saat D1 mendapat sinyal siklus positip maka D1 mendapat sinyal
siklus negatip, dan sebaliknya. Dengan demikian D1 dan D2 hidupnya
bergantian. Namun karena arus i1 dan i2 melewati tahanan beban (RL)
dengan arah yang sama, maka iL menjadi satu arah (gambar 2.3 c).
Terlihat dengan jelas bahwa rangkaian penyearah gelombang penuh ini
merupakan gabungan dua buah penyearah setengah gelombang yang hidupnya
bergantian setiap setengah siklus. Sehingga arus maupun tegangan
rata-ratanya adalah dua kali dari penyearah setengah gelombang. Dengan
cara penurunan yang sama, maka diperoleh:
Apabila penyearah bekerja pada tegangan Vm yang kecil, untuk memperoleh
hasil yang lebih teliti, maka tegangan cut-in dioda (Vγ) perlu
dipertimbangkan, yaitu:
Tegangan puncak inverse yang dirasakan oleh dioda adalah sebesar 2Vm.
Misalnya pada saat siklus positip, dimana D1 sedang hidup (ON) dan D2
sedang mati (OFF), maka jumlah tegangan yang berada pada dioda D2 yang
sedang OFF tersebut adalah dua kali dari tegangan skunder trafo.
Sehingga PIV untuk masing-masing dioda dalam rangkaian penyearah dengan
trafo CT adalah:
Penyearah gelombang penuh sistem jembatan (Bridge Rectifier)
Penyearah gelombang penuh dengan sistem jembatan ini bisa menggunakan sembarang trafo baik yang CT maupun yang biasa, atau bahkan bisa juga tanpa menggunakan trafo. rangkaian dasarnya adalah seperti pada
gambar 4.
Penyearah gelombang penuh dengan sistem jembatan ini bisa menggunakan sembarang trafo baik yang CT maupun yang biasa, atau bahkan bisa juga tanpa menggunakan trafo. rangkaian dasarnya adalah seperti pada
gambar 4.
Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh sistem jembatan dapat
dijelaskan melalui gambar 4. Pada saat rangkaian jembatan mendapatkan
bagian positip dari siklus sinyal ac, maka (gambar 4 b):
- D1 dan D3 hidup (ON), karena mendapat bias maju
- D2 dan D4 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
Sehingga arus iI mengalir melalui D1, RL, dan D3. Sedangkan apabila
jembatan memperoleh bagian siklus negatip, maka (gambar 4 c):
- D2 dan D4 hidup (ON), karena mendapat bias maju
- D1 dan D3 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
Sehingga arus i mengalir melalui D2, RL, dan D4.
Arah arus i1 dan i2 yang melewati RL sebagaimana terlihat pada gambar 4 b
dan c 2 adalah sama, yaitu dari ujung atas RL menuju ground. Dengan
demikian arus yang mengalir ke beban (iL) merupakan penjumlahan dari dua
arus i1 dan i2, dengan menempati paruh waktu masing-masing (gambar 4
d).
Besarnya arus rata-rata pada beban adalah sama seperti penyearah
gelombang penuh dengan trafo CT, yaitu: Idc = 2Im/π = 0.636 Im
(persamaan 2.8). Untuk harga Vdc dengan memperhitungkan harga Vγ
adalah:
Gambar 4 Penyearah gelombang penuh dengan jembatan (a) rangkaian dasar (b) saat siklus positip;(c) saat siklus negatip; (d) arus beban |
Harga 2Vγ ini diperoleh karena pada setiap siklus terdapat dua buah
dioda yang berhubungan secara seri. Disamping harga 2Vγ ini, perbedaan
lainnya dibanding dengan trafo CT adalah harga PIV. Pada penyearah
gelombang penuh dengan sistem jembatan ini PIV masing-masing dioda
adalah:
Sumber Pustaka
Boylestad and Nashelsky. (1992). Electronic Devices and Circuit Theory, 5th ed. Engelwood
Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.
Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.
Floyd, T. (1991). Electric Circuits Fundamentals. New York: Merrill Publishing Co.
Malvino, A.P. (1993). Electronic Principles 5th Edition. Singapore: McGraw-Hill, Inc.
Milman & Halkias. (1972). Integrated Electronics: Analog and Digital Circuits and Systems.
Tokyo: McGraw-Hill, Inc.
Tokyo: McGraw-Hill, Inc.
Savant, Roden, and Carpenter. (1987). Electronic Circuit Design: An Engineering Approach.
Menlo Park, CA: The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc.
Stephen, F. (1990). Integrated devices: discrete and integrated. Englewood Cliffs, NJ: Pren-Menlo Park, CA: The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc.
tice-Hall, Inc.
2 komentar:
Kita perlu meng-antisipasi perkembangan (tren) IT agar dapat berselancar diatas gelombang perubahan. Melalui Diskusi Panel ini, Kami mengajak untuk lebih memehami realita Tren-IT dan bagaimana menyiapkan SDM di dunia pendidikan, khususnya SMK Tek.Elektronika Industri (Elind). Sehingga, tamatan SMK T.Elind akan menjadi pemain didalamnya, bukan sekedar penonton ataupun pengguna.
Ikuti Program.
ARDUINO UDIK (UNTUK PENDIDIKAN)
Khusus SMK T.Elin se P.Jawa,
tempat terbatas (30 SMK T.ELIN).
.
Ada Beasiswa Workshop dan
Bantuan Smart-Lab Arduino Udik bagi 8 SMK
Dapatkan undangannya dengan mengirimkan data :
. Nama Sekolah : .............
. Kota/Kab : ........
. Propinsi : ...........
. Nama Kasek : ........
. Nama Perserta Diskusi Panel : ................
. Jabatan : Kasek/Wakasek/Kaprog/Kajur. (pilih)
. No.Hp : .....
. Nama Peserta Workshop : .......
. Pendidikan terakhir : ......... .....
Prog.Studi/juruaan .......... ...
. No.Hp : .....
. No.Surat Tugas Kasek : .....
.
Ke : r.dwinarputra@gmail.com
paling lambat tanggal 1 September.2015.
Semiga bermanfaat.
Terimakasih
Salam : Pendidikan Tepat Guna.
Kita perlu meng-antisipasi perkembangan (tren) IT agar dapat berselancar diatas gelombang perubahan. Melalui Diskusi Panel ini, Kami mengajak untuk lebih memehami realita Tren-IT dan bagaimana menyiapkan SDM di dunia pendidikan, khususnya SMK Tek.Elektronika Industri (Elind). Sehingga, tamatan SMK T.Elind akan menjadi pemain didalamnya, bukan sekedar penonton ataupun pengguna.
Ikuti Program.
ARDUINO UDIK (UNTUK PENDIDIKAN)
Khusus SMK T.Elin se P.Jawa,
tempat terbatas (30 SMK T.ELIN).
.
Ada Beasiswa Workshop dan
Bantuan Smart-Lab Arduino Udik bagi 8 SMK
Dapatkan undangannya dengan mengirimkan data :
. Nama Sekolah : .............
. Kota/Kab : ........
. Propinsi : ...........
. Nama Kasek : ........
. Nama Perserta Diskusi Panel : ................
. Jabatan : Kasek/Wakasek/Kaprog/Kajur. (pilih)
. No.Hp : .....
. Nama Peserta Workshop : .......
. Pendidikan terakhir : ......... .....
Prog.Studi/juruaan .......... ...
. No.Hp : .....
. No.Surat Tugas Kasek : .....
.
Ke : r.dwinarputra@gmail.com
paling lambat tanggal 1 September.2015.
Semiga bermanfaat.
Terimakasih
Salam : Pendidikan Tepat Guna.
Posting Komentar