Selasa, 20 Agustus 2024

Teknik Soldering & Desoldering (DK-TE Kelas X)

Soldering Jika berdiri sendiri, suatu komponen elektronika mungkin tidak akan berfungsi. Agar komponen-komponen tersebut memiliki fungsi, setiap komponen harus dirangkai menjadi sebuah rangkaian sistem elektronika pada papan sirkuit. Proses menghubungkan komponen-komponen elektronika dengan papan sirkuit (PCB) disebut kegiatan menyolder (soldering). Pada industri manufaktur, proses soldering dilakukan secara otomatis menggunakan mesin solder otomatis. Namun, pada keadaan tertentu dilakukan juga penyolderan secara manual.

Proses penyolderan dapat memengaruhi baik-buruknya fungsi antarkomponen. Hal ini terjadi karena adanya koneksi yang buruk antara komponen dengan sirkuit PCB. Pada proses soldering menggunakan mesin, hasil yang dicapai lebih baik dibandingkan dengan soldering manual. Pada soldering menggunakan mesin, terlebih dahulu dilakukan proses setting pada mesin, baik kecepatannya maupun suhu yang pas untuk proses tersebut. Pada proses soldering manual, kalian harus lebih berhati-hati pada saat melakukannya. Jika suhu solder terlalu tinggi, hal tersebut akan merusak komponen-komponen elektronik yang tidak tahan suhu tinggi. Jika suhu terlalu rendah, hasil penyolderannya menjadi kurang baik. Ada beberapa jenis solder dengan fungsi yang berbeda-beda, di antaranya:

a.    Solder Biasa Solder biasa yaitu solder yang umum digunakan dan banyak ditemui di pasaran. Solder jenis ini memiliki fungsi yang sederhana yaitu menyambungkan komponen dengan PCB. Secara umum, spesikasi solder jenis ini dapat dibedakan berdasarkan besar dayanya, misalnya 40 Watt, 60 Watt, 80 Watt, dan lain-lain.

b.    Solder dengan Pengontrol Suhu, Solder dengan pengontrol suhu memiliki kemampuan dalam mengontrol suhu, sehingga suhu akan stabil dan konstan dalam pemakaian yang cukup lama. Solder jenis ini memiliki batasan terperatur antara 200–480°C.

c.    Solder Uap (Hot Air) Solder uap adalah solder yang proses pemanasannya menggunakan embusan angin panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas pada perangkat soldernya. Pada solder uap ada dua pengaturan, yaitu pengaturan kemampuan panas yang dikeluarkan oleh mata solder dan pengaturan tekanan uap panas yang dikeluarkan atau diembuskan pada mata solder. Solder jenis ini beroperasi ada suhu 100–500°C.

Pada saat menyolder, kalian hendaknya memperhatikan keselamatan kerja sebagai berikut:

a.       Gunakanlah kacamata pelindung untuk melindungi mata dari asap solder.

b.       Lakukan penyolderan di tempat yang berventilasi baik. Jika tidak, pasang pengisap asap/kipas untuk membuang asap.

c.       Setelah menggunakan solder atau saat solder sedang tidak digunakan, hendaknya disimpan pada stan solder.

d.       Penyolderan lebih baik dilakukan di tempat yang berventilasi baik atau menggunakan alat pengisap asap.

e.       Cuci tangan setelah selesai melakukan pekerjaan solder.

Solder merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan PCB. solder merupakan alat elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energi panas. Solder banyak jenis dan beragam bentuknya, pada umumnya berbentuk seperti pistol, dan lurus dengan mata solder di ujung yang berbentuk lancip, dan dilengkapi tombol pengatur suhu ukuran tinggi rendahnya panas yang dihasilkan untuk membuat kawat timah mencair agar dapat melepaskan atau menyatukan kaki-kaki komponen pada papan PCB. Suhu panasnya yang terlalu berlebihan dapat merusak komponen atau menyebabkan komponen lain ikut terlepas. Solder pula digunakan untuk upaya alternatif jumper dengan menghubungkan kabel kecil pada hubungan yang putus pada papan PCB agar yang retak atau terputus agar dapat tersambung kembali.


solder-plastik_LRG-400x192


Cara menggunakan Solder

1. Berikut ini adalah cara memegang solder yang baik.

solder+1



2. Langkah selanjutnya adalah dengan menancapkan mata atau ujung solder ke komponen pada papan PCB.

Solder+2

3. Kalau mata solder sudah ditancapkan, selanjutnya adalah lelehkan kawat atau tinol dengan cara tempelkan kawat ke mata solder.

solder+3


4. Kemudian perlahan lepas kawat dan juga soldernya seperti contoh pada gambar dibawah ini.

solder+4
5. Jangan lupa bersihkan solder Anda setelah digunakan.

solder+5

Desoldering merupakan proses kebalikan soldering. Desoldering adalah proses pelepasan kaki komponen dari papan PCB. Untuk melepas kaki komponen ini, kalian memerlukan peralatan tambahan yaitu alat penyedot timah/pompa solder (atraktor). Proses desoldering dilakukan jika ada salah satu komponen peralatan elektronik mengalami kerusakan dan mesti dilakukan penggantian dengan komponen yang baru. Pada proses desoldering, langkah-langkah yang harus kalian lakukan adalah sebagai berikut:

a.    Pastikan komponen mana yang akan diganti dan tentukan posisi komponen pada rangkaian.

b.    Panaskan timah yang menempel pada kaki komponen yang akan kalian lepas.

c.    Setelah timahnya mencair, tempelkan atraktor pada ujung komponen dan tekan knop atraktor untuk menarik timah masuk ke dalam tabung atraktor.

d.    Lepas komponen dari PCB dan pasangkan komponen yang baru. Lakukan penyolderan kembali pada PCB seperti proses yang telah diuraikan terdahulu.


Tidak ada komentar: